AENEWS9 MADIUN – Profesi sebagai Tukang Parkir sepertinya
sudah mendarah daging bagi Mbah Jentut (63) warga asal Kota Madiun. Pasalnya
dia menjalani profesi ini sudah 25 tahun dan bahkan sekarang dia mengajak
anaknya untuk menjadi tukang parkir juga.
Kepada AENEWS9
Mbah Jentut menceritakan kalau pekerjaan sebagai tukang parkir sudah menjadi
pekerjaan tetapnya dan yang terpenting kata dia bekerja itu harus dengan hati
supaya bisa menjalani dengan semangat.
“ Aku nglakoni dadi tukang parkir sak joke tahun 91 sampe saiki, malah
saiki anakku tak jak melu dadi tukang parkir ( saya menjalani jadi tukang
parkir semenjak tahun 1991 sampai sekarang, bahkan sekarang anak saya tak suruh
ikut jadi tukang parkir-red).
Masih kata Mbah Jentut, dia tiap hari harus setor 40 ribu
Rupiah ke Pemerintah Kota Madiun, dan jika pendapatannya dalam sehari melebihi
setoran itu maka akan menjadi haknya. Kadang sehari bisa mendapatkan 40-60ribu
rupiah bersih (sudah dipotong setoran). Sedangkan jam kerjanya di bagi dalam
dua shift yakni pertama pukul 08.00–14.00 WIB dan yang kedua pukul 14.00-21.00WIB.
Mbah Jentut tidak sendirian menjadi tukang parkir karena dia
harus berbagi wilayah dengan rekannnya yang dibagi dalam shift.
Semangat Mbah Jentut perlu dijadikan contoh bagi kita semua,
dimana usianya yang sudah tidak muda lagi namun dia tetap semangat dalam
mencari nafkah yang halal.(DR)