AENEWS9.COM MADIUN - Akhir-akhir ini marak bermunculan
usaha pom bensin mini bak cedawan di musim penghujan, dengan aksesoris
yang dibuat layaknya SPBU(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dengan
warna khas Pertamina, merah putih. Di lengkapi dengan dispenser BBM muncul
tidak hanya di kota, bahkan sudah merambah ke desa dan kecamatan, dalam pantauan AENEWS9.COM keberadaan pom bensin mini ini dapat di temukan di Desa
Nglandung, Desa Uteran, Desa Dagangan, Desa Jetis dan lain-lain membuat banyak
warga tertarik untuk membeli dengan harga eceran Rp8.500 kadang lebih
sedikit murah dengan yang dijual pedagang bensin eceran pinggir
jalan.
Agus(54) salah satu pemilik pom mini
mengatakan, "Saya tertarik usaha pom mini, karena usaha seperti ini
terbilang baru dan pemainnya belum banyak, daripada jual bensin eceran
di botol sudah terlalu banyak, hanya mampu beberapa botol yang terjual
itupun juga sampai seminggu jelasnya. Dengan usaha pom mini yang masih
terbilang baru, penjualan bensin per hari bisa sampai 200 liter terjual,
terangnya hanya untuk pasokannya masih membeli langsung ke SPBU
terdekat", imbuhnya
Memang usaha pom mini ini membutuhkan modal yang
tidak sedikit, untuk satu unit dispenser BBM pom mini, Agus harus
merogoh kocek Rp20 juta. Semakin banyak yang membuka usaha pom
mini, banyak pedagang bensin eceran yang terancam gulung tikar dengan
keberadaan pom bensin mini tersebut.
Keberadaan pom
bensin mini ini juga banyak di keluhkan oleh pedagang bensin
eceran, seperti halnya Aripin(25) pedagang bensin eceran yang letaknya
tak jauh dari pom mini mengeluh, "pedagang seperti saya sangat kalah
bersaing dengan pom bensin mini, bagaimana tidak, kalau di tempat saya
pembeli minimal beli 1 liter sudah di takar dalam botol, kalau di pom
bensin mini beli berapapun di layani", terangnya.
Tidak bisa di
pungkiri keberadaan pom bensin mini memang sangat membantu, karena jika
membeli BBM ke SPBU jaraknya cukup jauh. Namun keberadaan pom bensin
mini bagaimanapun juga akan menggeser secara perlahan bagi pedagang
bensin eceran yang hanya mampu membeli satu jerigen, terangnya.
Maraknya pom bensin mini juga diduga menyalahi perijinan, dimana
pemilik pom bensin mini enggan untuk mengurus perijinan dari
lingkungan. Bahaya kebocoran tangki BBM dan kebakaran juga menjadi
kecemasan warga sekitar berdirinya pom bensin mini tersebut.Dan pihak
terkait untuk bisa menertibkan, mengawasi serta mendata usaha pom bensin mini tersebut.(in)