AENEWS9.COM
MADIUN - Pastinya pernah merasakan kesegaran minum es dawet janggel hitam?
Ternyata industri pembuatan janggel yang selama ini kita nikmati berada di
Kabupaten Madiun, tepatnya di Rt18/Rw04, Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten
Madiun.
Satu-satunya
pengrajin usaha pembuatan janggelan hitam di Desa jatisari, Zainuri (60), mengatakan
usaha pembuatan janggel ini telah berlangsung selama tiga generasi secara turun
temurun.
usaha pembuatan janggel ini telah berlangsung selama tiga generasi secara turun
temurun.
Generasi
pertama, usaha ini di kembangkan oleh kakeknya, Mbah Noredjo.
lalu, di
lanjutkan orang tuanya hingga dirinya.
"Dari
kecil, kami sudah di ajarkan bagaimana membuat janggelan hitam ini, mulai dari
memilih bahan hingga menyaring janggelan," katanya.
Dalam satu
hari, Zainuri mampu memproduksi rata-rata 20 ember, sedangkan per ember
kurang lebih
sekitar 25 Kg, dengan harga jual / Kg Rp15.000. Bisa di bayangkan berapa
penghasilan yang di dapat dari pembuatan janggel.
Masih
menurutnya, usaha yang di geluti turun temurun ini, telah mampu mengangkat
perekonomian keluarganya dan lingkungannya.
MUDJIONO ( Kepala Desa Jatisari ) |
"Dengan
usaha pembuatan janggel ini, mampu menghidupi keluarga kami, bahkan kami dapat
mempekerjakan tetangga untuk membantu kami," jelasnya.
Puncak hasil
produksi janggel Desa Jatisari meningkat 100% ketika memasuki Bulan Puasa. Sedangkan
bahan dasar pembuatan janggel hitam, Zainuri masih mendatangkan dari Sawo
Ponorogo.
Zainuri
mengatakan, bahan dasar pembuatan janggel hitam ini adalah daun janggel yang
kering di campur dengan tepung tapioka dan di aduk terus hingga matang dan
mengental berbentuk gel selama lebih kurang 3 jam dalam api yang harus terus
menyala.
Pamor
janggel hitam dari Desa jatisari tidak hanya populer di wilayah Kecamatan Geger
saja, tetapi sudah merambah sampai Ponorogo, Magetan, Ngawi dan daerah
sekitaran Madiun.
Menurut
Kepala Desa Jatisari, Mudjiono, bahwa janggelan hitam telah menjadi ikon dan
produk unggulan Desa Jatisari.(zam)