Warga Nguntoronadi Padati Lapangan Guna Saksikan WKS - .

Breaking

Cari Berita

Jumat, Mei 19, 2017

Warga Nguntoronadi Padati Lapangan Guna Saksikan WKS

AENEWS9.COM MAGETAN – Bertempat di Lapangan Desa/Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Warga Nguntoronadi di suguhi acara Wayang Kampung Sebelah (WKS) dengan Dalang Ki Njliteng Suparman, Kamis (18/5/2017) malam.

Kegiatan yang di kemas oleh Dinas Permasdes ini merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan yang di adakannya mulai dari Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGR-M), Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 45 Terpadu serta kegiatan Sambang Desa oleh Bupati Magetan Sumantri

Pagelaran wayang ini juga dihadiri oleh Bupati Magetan Sumantri beserta jajarannya, Ketua DPRD Magetan Joko Suyono, Kepala Dinas Permasdes Iswahyudi Yulianto, serta Forkompimca Nguntoronadi.

Dengan di awali penyerahan Gunungan oleh Bupati Sumantri kepada Dalang Ki Njliteng Suparman, Wayang Kampung Sebelah yang diberi judul “Atas Mengganas Bawah Beringas” siap di mulai.

Tampak ratusan pengunjung yang berasal dari Nguntoronadi dan sekitarnya ikut menyaksikan pagelaran wayang ini, karena kali ini wayang yang di sajikan tidak seperti wayang pada umumnya namun bisa di bilang wayang modern dengan mengambil cerita kehidupan serta bahasa sehari-hari yang di gunakan Masyarakat Jawa.

Terdengar gelak tawa dari pengunjung di saat Dalang memerankan wayangnya, namun juga pengunjung diam seakan memyimak cerita wayang tersebut.

Suratman, salah satu pengunjung merasa terhibur dengan adanya pagelaran wayang ini karena ceritanya lain dari wayang biasanya, selain itu dia juga merasa senang karena bisa bertemu dengan para Pejabat Pemerintah Magetan.

“Ya semoga Pemerintah Magetan sering-sering mengadakan acara seperti ini biar masyarakat terhibur serta bisa kenal dengan Pejabatnya,” kata Suratman.

Sementara itu, Bupati Magetan Sumantri dalam sambutannya, mengatakan kegiatan seperti ini akan sering di lakukan sebulan sekali, namun menyesuaikan kondisi juga dan bisa dua atau tiga bulan sekali dan kegiatan seperti ini merupakan ajang silaturrahim antara pemerintah dengan tokoh agama, pemuda, serta wanita di desa.(NYR)