Magetan (aenews9com) -Aktifis dan pemerhati lingkungan hidup Magetan warning DLH Kabupaten Magetan terkait kondisi lingkungan hidup di Magetan yang semakin memprihatinkan alias darurat lingkungan hidup.
Rudi Hartono Setiawan yang akrab di panggil atau Gus Rugos bersama beberapa aktifis pemerhati lingkungan hidup lainnya dan didampingi beberapa awak media menghadap Plt. kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Magetan,Agung Lewis,dan diterima di ruang kerja Plt.DLH Kabupaten Magetan,Selasa (6/2/2018)
Dari diskusi tersebut ada beberapa point dianggap darurat yang disampaikan diantaranya, bahwa DLH Kabupaten Magetan tidak mempunyai data informasi yang disuguhkan kepada masyarakat terkait kondisi lingkungan hidup yang sudah memasuki darurat lingkungan. Salah satu contohnya adalah tentang pengelolaan lingkungan dari dampak lingkungan dari kegiatan usaha kulit baik yang di kelola pemerintah maupun swasta yang ada di Magetan, BLH tidak memiliki sebuah informasi yang bisa di suguhkan kepada masyarakat terkait limbah apa saja yang di hasilkan serta dampaknya terhadap lingkungan,selain itu bagaimana kondisi Instalasi Pengelolaan Limbah ( IPAL ) yang dilakukan melalui uji labolatorium, yang jika hal tersebut di sampaikan pada publik maka kecemasan - kecemasan publik tentu tidak akan muncul.
Selain itu BLH tidak memiliki data atau informasi mengenai jenis usah -- usaha yang berdampak pada lingkungan hidup serta upaya kelola lingkungan,serta mekanisme pelaporanya. Padahal diketahui banyak sektor usaha yang berdampak paada lingkungan hidup,seperti penyamakan kulit, ekplorasi tambang,pencucian pasir dan lainnya yang menyangkut potensi kerusakan alam dan lingkungan.
Hal ini bisa menjadi preseden citra buruk DLH Kabupaten Magetan atas kinerjanya dalam penanganan dan kinerja dinas yang menjadi benteng terakhir perlindungan ekosistem dan lingkungan hidup.
Menanggapi hal tersebut Agung Lewis mengaku bahwa dirinya masih baru di DLH, dan pihaknya saat ini masih perlu banyak masukan yang di jadikan bahan untuk nanti dirapatkan bersama dengan lintas sektoral yang ada, agar kedepan kinerja dari BLH Kabupaten Magetan bisa lebih maksimal.
" Saya kan masih baru disini dan kami akui memang banyak problem yang mesti di pecahkan, saya akan mencoba memulai dari internal DLH , dan terima kasih atas semua masukan serta menjadikan bahan yang nantinya akan kita rapatkan bersama SEKDA dengan melibatkan semua lintas sektoral terkait ". Terang Agung Lewis
Dari hasil diskusi bersama DLH tersebut Rudi Gosong mengaku sangat kecewa, " jika kita melihat kondisi carut marut tentang tata kelola lingkungan hidup di Magetan dan kinerja dari DLH Magetan terlihat betapa tidak adanya kepedulian Pemerintah Kabupaten Magetan pada lingkungan hidup, meskipun Magetan tahun lalu juga mendapat Adipura,tapi pantaskah mendapat penghargaan tertinggi di bidang lingkungan. Serta ketidak mampuan dalam memanajemen penyuguhkan informasi terkait situasi lingkungan dengan sebenar benarnya.Hal itu juga bisa menjadi sebuah bom waktu, selain dapat menimbulkan keresahan masyarakat, juga akan mebawa sebuah kehancuran bagi alam itu sendiri ". Terangnya
Rudi Gosong menuturkan Kami harap informasi yang kami sampaikan dapat segera di tindak lanjuti dan ada sebuah kebijakan yang berwujud aksi nyata bahwa DLH bisa bekerja dan pemerintah Kabupaten Magetan benar benar peduli pada pembangunan yang berbasis lingkungan hidup." Tambah Rugos yang merupakan aktivis senior Lembaga Edukasi Swastika tersebut. ( zam )