Bandung (Aenews9.com)-Bertempat Gedung Sate, Bandung, Polda Jabar menggelar Deklarasi Anti Hoaks dan Anti Radikalisme bersama komunitas otomotif roda dua dan roda empat Jawa Barat, Minggu (6/5/18 )
Deklarasi kali ini dihadiri oleh Gubernur Jabar Dr. (H.C.) H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si. Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si dan Wakapolda Jabar, beserta pejabat utama Polda Jabar dan Kapolrestabes Bandung.
Dihadapan komunitas otomotif yang terdiri dari 62 Komunitas Motor dan 22 Komunitas Mobil Jabar dengan total Peserta 1878 orang, Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa radikalisme dan hoaks adalah hal yang harus diberantas, karena kedua hal tersebut berpotensi merusak keamanan.
“Untuk penggunaan media sosial agar mengedepankan etika dan sopan santun. Ayo bermedsos dengan tanpa melanggar aturan hukum negara dan agama. tidak membawa pesan-pesan radikalisme dan jangan menulis maupun menyebar informasi hoaks karena berpotensi mengganggu keamanan,” jelas Gubernur Jawa Barat.
Selain itu, Kapolda Jabar juga menyampaikan bahwa 21 kasus yang berkaitan dengan hoaks telah terjadi di Jawa Barat pada awal tahun 2018. Walaupun setelah di telusuri, hanya ada dua kasus yang benar – benar terjadi yang saat ini telah diserahkan kepada kejaksaan. “Jangan main-main dengan informasi hoax karena pertama mengganggu stabilitas keamanan dan ancamannya tinggi,” tegas Kapolda Jabar.
Kapolda Jabar menyampaikan bahwa Deklarasi Anti Hoaks dan Anti Radikalisme ini merupakan langkah preemtif Polda Jabar dalam melakukan pencegahan penyebaran berita bohong atau hoaks. Melalui hal – hal seperti ini diharapkan akan terciptanya kesepahaman mengenai situasi kamtibmas terkini sehingga dapat bersama- sama mewujudkan dan menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
Selain itu, Kapolda Jabar dan Gubernur Jawa Barat juga berkesempatan memberikan tali asih kepada pengurus tempat ibadah umat beragama di Bandung.(rz/sw/hy)
