AENews9.com,Magetan- Warga petani jeruk pamelo Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, harus gigit jari mengalami gagal panen akibat krisis air pada kemarau panjang yang melanda beberapa bulan terakhir ini. Dampak kemarau panjang yang ekstrim di Kabupaten Magetan telah menyebabkan sejumlah petani jeruk pamelo di desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro mengalami kerugian akibat tanaman jeruknya mati dan gagal panen.
Ratusan petani jeruk didaerah tersebut mengeluhkan, lantaran tanaman pohon jeruk mereka yang menjadi sumber mata pencarian itu tidak menghasilkan apa-apa lagi .Dan lebih tragisnya lagi ribuan tanaman jeruk yang mati tersebut bervariasi antara tanaman produktif yang telah berusia tahunan dan ada juga tanaman usia nol tahun yang baru ditanam.
Wargiyanti, salah satu petani jeruk pamelo di desa Tambakmas menuturkan sudah dua musim ini dirinya mengalami gagal panen yang kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. Ratusan pohon jeruk yang ditanam sejak puluhan tahun itu banyak yang mati meranggas akibat tidak adanya pasokan air dan terdampak akibat kemarau panjang .
"Sudah dua musim gagal panen,saya rugi jutaan rupiah akibat musim kering yang panjang,"
Dirinya,mengaku untuk memenuhi kebutuhan air di 2 kebun jeruk miliknya menggunakan air PDAM namun itu semua tidak dapat mencukupi pasokan untuk mengairi kebunnya yang semuanya ditanami jeruk pamelo,dirinya hanya berharap ada bantuan berupa sumur bor dari dinas terkait tidak hanya sekedar bantuan bibit jeruk, sehingga petani pamelo desa Tambakmas tidak kesulitan lagi dalam mengairi kebunnya jika musim kemarau datang.
"Berharap Dinas terkait membantu pembuatan sumur air sehingga jika musim kemarau, para petani pamelo khususnya desa Tambakmas tidak kesulitan air,"ungkapnya kepada media ini,Kamis(2/1/2020).
Di lapangan Jurnalis Jawapes menyaksikan hamparan pohon jeruk khas Magetan mati akibat kekurangan air dan petani terpaksa mencabut batang pohon tersebut dan digunakan untuk kayu bakar.(Ing)