Ketum PPWI: Paspada Penggiringan Opini Menyesatkan melalui Video Editan - .

Breaking

Cari Berita

Kamis, Oktober 08, 2020

Ketum PPWI: Paspada Penggiringan Opini Menyesatkan melalui Video Editan



AENews9.com Jakarta - Saat ini banyak sekali beredar video di media sosial yang berisi informasi yang bias makna, bahkan salah makna dan menyesatkan, sehingga menimbulkan kebingungan, kesalah-pahaman dan kegaduhan di masyarakat.


Salah satu penyebabnya adalah canggihnya teknologi digital dan kemahiran warga dalam melakukan editing atau penyuntingan informasi yang didapatkan. Potongan demi potongan content video yang dirasa cocok untuk menggiring opini publik disambung-sambungkan satu dengan lainnya.


Proses editing yang menyambungkan satu informasi atau video dengan video lainnya yang saling terkait secara substansial masih dapat dimaklumi, agar tujuan informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami publik. Namun amat banyak kita temukan saat ini video yang menyambungkan informasi satu dengan lainnya yang tidak relevan, tidak terkait sama sekali.


Potongan video yang satu dicomot sebagian disambungkan dengan video lainnya dan diberikan narasi yang menggiring pendapat publik, seakan-akan peristiwa yang satu menjadi penyebab terjadinya peristiwa lainnya. Padahal potongan-potongan video tersebut tidak memiliki kaitan sama sekali. Hal itu biasanya dilakukan oknum-oknum warga masyarakat dengan tujuan dan kepentingan tertentu.


Video terkait anggota TNI dari baret hijau dan merah yang sedang viral hari-hari terakhir ini adalah salah satu contohnya. Belasan potongan video dan gambar serta suara yang tersaji di video tersebut tidaklah memiliki kaitan satu dengan lainya, baik secara materi maupun substansi informasi yang terkandung di dalamnya.


Teramat banyak lagi video serupa yang disebar-luaskan oleh oknum-oknum tertentu, yang tujuan utamanya adalah untuk menggiring opini publik, memprovokasi, dan menciptakan kekacauan di ruang publik.


Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, termasuk kalangan pers, agar tidak menyebarluaskan informasi dan video yang telah mengalami penyuntingan potongan-potongan informasi yang tidak saling terkait untuk tujuan buruk seperti yang banyak terjadi belakangan ini.


Kepada masyarakat umum saya mengharapkan agar kita selalu waspada, menjadi warga yang cermat, cerdas, dan teliti, baik dalam menerima maupun merespon berbagai informasi video yang beredar di sekitar kita. Jadilah warga yang cerdas informasi agar tidak mudah dikendalikan oleh pihak-pihak tertentu melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi digital yang menyertai kemajuan media publikasi di zaman ini.


Terima kasih.