Beliau lari dari kejaran pasukan Belanda, menuju ke arah timur, menyusuri pantai selatan, hingga menemukan sebuah goa. Somo Adipuro bersembunyi sembari bertapa di goa tersebut selama bertahun-tahun. Saat dirasa sudah cukup aman, Somo Adipuro memutuskan untuk keluar dari goa dan berbaur dengan masyarakat sekitar.
Pada masa itu, sekeliling goa masih hutan lebat “gung liwang liwung”. Somo Adipuro merupakan tokoh yang disegani masyarakat karena kepintaran dan wibawa yang dimiliki. Somo Adipuro juga melatih masyarakat dalam bidang pendidikan, serta melatih masyarakat bercocok tanam.
Karena selama persembunyian di dalam goa beliau melihat sumber air yang besar, maka dari itu Somo Adipuro berinisiatif untuk membuka pengairan dan melatih masyarakat bertani. Somo Adipuro diangkat masarakat Desa Bungur sebagai Bekel (yang pada masa sekarang disebut dengan Kepala Desa). Beliau merupakan pemimpin pertama Desa Bungur.
Selama masa kepemimpinan Somo Adipuro, Desa Bungur menjadi desa yang maju, dan hal tersebut masih dapat kita rasakan hingga saat ini. Karena jasa-jasanya itulah, masyarakat menamai goa yang menjadi tempat persembunyian Somo Adipuro dengan nama Goa Somopuro. Hingga saat ini makam beliau masih dijaga masyarakat sekitar. Makam Somo Adipuro bertempat di belakang kantor Kecamatan Tulakan, Kab.Pacitan, Provinsi Jatim . (Tim Jemblung Sumopura)