AENEWS9.COM|| Pacitan - Warga Desa Tanjunglor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Saling bergotong royong menyiapkan lahan untuk ditanami tanaman Porang. Apalagi budidaya tanaman Porang lebih menjanjikan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan Petani mulai dirasakan warga Desa Tanjunglor.
Tanaman Porang mulai menjadi primadona bagi para petani. Tanaman Porang tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tanaman Porang ternyata tanaman yang sangat mudah ditanam, serta memiliki banyak manfaat. Maka dari itu banyak diminati oleh pasar untuk dijadikan komoditas ekspor dalam bentuk tepung Porang maupun bahan makan lainnya yang mempunyai nilai jual tinggi di luar negeri.
Kata Miswandi salah satu warga, Desa Tangjunglor, Kec.Ngadirojo kepada jurnalis Jum,at (5/11/2021), tanaman Porang ini mudah tumbuh di sela-sela, di bawah pepohonan atau tumbuhan lainnya. Namun yang tumbuhnya baik jika jika dibuatkan lahan tersendiri agar tidak terjadi kompetisi untuk memperebutkan unsur hara tanaman dengan dengan tanaman lainnya. Dengan dibuatkan lahan sendiri tanaman Porang akan lebih cepat berkembang.
Tanaman Porang lebih bagus jika terkena sinar matahari langsung. Dengan adanya tanaman Porang ini bisa menjadi ladang usaha warga dalam bercocok tanam, dan bisa menghasilkan produksi yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan nantinya,” jawabnya.
Tanaman Porang kini menjadi primadona para petani karena keuntungan yang sangat mengiyurkan. Tanah yang mengandung pasir tinggi lebih bagus untuk menanam porang. Tanah yang akan ditanami Porang harus diolah terlebih dahulu dan pada saat penanaman jangan terlalu dalam.
Tanah diolah terlebih dahulu, supaya tanaman Porang menghasilkan umbi yang bagus. Jika ditanam ditempat yang tanahnya gembur
maka akan menghasilkan umbi Porang yang tumbuh ke Samping dan bisa membulat besar. Penanaman Porang ditanam ditanah yang terasering tujuannya agar tanah tidak terbawa erosi saat musim penghujan tiba.
Manfaat tanah dibuat terasering agar petani mudah untuk membersihkan rumput-rumput liar atau sering disebut dengan Gulma yang tumbuh d isela-sela tanaman Porang.
Musim tanam tanaman Porang baik ditanam ketika musim penghujan kira-kira bulan November-Desember. Cara menanamnya pun mudah hanya dengan memasukan bibit Porang ke dalam tanah yang sudah dilubangi dengan letak bakal tunas menghadap ke atas. Dan sebelum ditanami tanahnya pun diberi pupuk.
Meski perawatannya mudah namun ada sejumlah hama yang harus diwaspadai beberapa diantaranya ialah ulat, belalang, dan jamur pada umbi Porang. Tanaman Porang banyak dibudidayakan karena banyaknya permintaan pasar, oleh sebab itu maka para petani saling bergotong royong untuk menanam tanaman Porang. Selain harganya yang menggiurkan tanaman Porang juga dapat menambah hasil perkebunan para petani.
Budaya gotong-royong yang masih kental di desa akan memperingan pekerjaan dari Petani Porang saat mengolah lahan sekaligus menanam bibit porang yang sudah ada tunasnya. Motivasi petani disebabkan permintaan akan umbi Porang ini sangat tinggi . Namun demikian untuk harga sangat ditentukan berdasarkan kadar airnya, Porang yang mahal adalah porang yang kering dan memiliki sedikit kadar air.
Kisaran harga tanaman Porang dalam bentuk umbi ditahun 2021 berada diangka Rp. 7.500-Rp. 8000 per kilogram, harganya tahun ini agak menurun jika dibandingkan dengan tahun 2020. Namun dengan semakin banyaknya yang membudidayakan tanaman Porang akan menimbulkan kelangkaan kelangkaan dan mahalnya harga benih tanaman Porang tersebut. Namun jika sudah panen sangat mudah sekali petani untuk memasarkannya. (Irma Yunita/PBSI STKIP PGRI Pacitan)