Harga Jagung Naik, Berkah Bagi Petani Desa Pelem Pacitan - .

Breaking

Cari Berita

Senin, November 08, 2021

Harga Jagung Naik, Berkah Bagi Petani Desa Pelem Pacitan


AENEWS9.COM
|| Pacitan,- Bulan November- Oktober merupakan puncak dari panen raya jagung. Panen yang melimpah  ruah membuat petani memperoleh berkah yang luar biasa. Momen tersebut membuat petani  semangat dan semakin giat menanam jagung. Panen jagung yang melimpah membuat petani  meraup untung yang banyak.

Hal tersebut yang kini tengah dirasakan warga Pelem, Pringkuku, Pacitan.Kerja keras para petani menanam jagung memperoleh hasil yang optimal. Hal tersebut  membuat petani tampak sumringah melihat hasil panen jagung yang baik.

Suyono menyatakan kepada jurnalis  Rabu (3/11/2021), “ dirinya sangat senang karena panen jagungnya melimpah dan buahnya

beras-besar. Pohon jagungnya pun masih bisa menghasilkan uang karena masih bisa dijual  untuk pakan ternak. Dia juga menuturkan bahwa tanaman jagung adalah tanaman yang  tergolong mudah untuk ditanam dan tidak muluk-muluk dalam perawatan”.

Bagi petani musim kemarau tak menjadi penghalang untuk terus bercocok tanam. Penghalang bertani di musim kemarau adalah kurangnya pasokan air untuk menyiram tanaman. Pasokan air yang biasanya berasal dari air hujan, harus diganti dengan alternatif lain agar tanaman tetap tumbuh subur dan berkembang dengan sempurna.

Alternatif yang dapat dilakukan biasanya adalah membuat bendungan di sungai. Air yang mengalir akan tertampung di bendungan yang

telah dibuat dan kemudian dipergunakan sebagai sumber pengairan tanaman jagung.  Minimnya   perawatan dalam tanaman jagung menjadikan jagung gemar ditanam di musim kemarau  maupun di musim hujan. Petani hanya perlu menyiram tanaman jagung dengan rutin dengan  kapasitas air yang cukup agar jagung dapat tumbuh subur dan berbuah besar. Selain itu  pemberian pupuk yang cukup juga menjadi faktor utama penentu keberhasilan bertani jagung.

Panen jagung kali ini hasilnya sangat baik, hasilnya sangat memuaskan. Hal ini mungkin disebabkan karena musim kemarau saat ini di Desa Pelem, Kec.Pringkuku masih disertai hujan untuk beberapa waktu, menjadikan jagung tumbuh subur karena tidak kekurangan pasokan air.

Hanya ada hama ulat, petani masih bisa mengatasi hama   yang menyerang tanaman jagung dengan menyemprot pestisida pada tanaman jagung.   Benih jagung yang ditanam Petani di Desa Pelem Jagung dengan jenis Bisi 18 karena akan diperoleh jagung yang besar namun biasanya hanya ada  satu buah jagung di satu pohon.

Musim panen raya Jagung tahun ini Alhamdulillah, bisa memberikan  pundi-pundi rupiah yang banyak saat Pandemi Covid-19 . Satu kilo jagung kering di  pasaran dihargai dengan Rp. 4500.  Hal ini harusnya membuat petani semangat untuk  menanam jagung dan mengolah lahan-lahan yang tadinya kosong menjadi lahan pertanian.

“Saya sangat senang karena harga jagung yang stabil tidak terlalu anjlok dan kini harganya di  pasaran mencapai Rp. 4.500,- , ” ungkap Hadi.

Dengan bertani jagung diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari para  petani. Di samping dapat dijual jagung juga dapat memenuhi kebutuhan pangan karena bisa  dijadikan sebagai pengganti beras. Bahkan beberapa olahan pangan berbahan dasar jagung.  Jagung yang sudah diolah menjadi tepung barulah kemudian diolah kembali menjadi beraneka  ragam makanan.

“Hambatan dalam bertani jagung ataupun yang lain adalah kurangnya ketersediaan pupuk. Saat  ini sangat sulit untuk mendapatkan pupuk ketersediaannya tidak seperti dulu lagi jadi kami  petani merasa kesulitan untuk membeli,” pungkas Sandi.

Petani berharap permasalahan pupuk ini segera diatasi karena sudah lama permasalahan pupuk  ini terjadi. Tak hanya jagung tanaman lain pun pasti memerlukan pupuk untuk mempercepat  proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jika ketersediaan pupuk masih kurang dan  sulit didapat para petani pasti akan terhambat dalam melakukan pemupukan dan akan  berpengaruh pada proses pertumbuhan dan asil yang akan diperoleh. (Efaamiliya Dama Yanti/PBSI STKIP PGRI Pacitan)