AENEWS9.COM || Keberadaan Seni Reyog di Pacitan salah satunya kegiatan yang diselenggarakan oleh PSHT Ranting Punung, yang dilaksanakan di Lapangan Desa Mantren, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Minggu (2/1/2022).
Pacitan merupakan salah satu wilayah yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Kota Pacitan ini terkenal karena memiliki ragam tempat wisata dan juga budaya, salah satunya reog Ponorogo.
Reog Ponorogo merupakan salah satu budaya khas Jawa Timur. Kesenian ini cukup menarik untuk dilihat karena keunikan yang dimilikinya. Reog Ponorogo biasanya ditampilkan ditempat terbuka dengan fungsi sebagai hiburan rakyat pada umumnya.
Bagian-bagian topeng yang ada pada singa barong antara lain; kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/harimau jawa. Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak. Krakap terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.
Selain karakter tersebut, ada juga karakter lain yang tak kalah terkenal seperti Bujang Ganong serta Jathil yang turut memeriahkan pagelaran.
Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang patih muda yang meskipun secara fisik cenderung buruk rupa, tetapi ia cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti. Topeng Bujang Ganong berwarna merah menyala dengan khas mata yang melotot, hidung yang besar, dan gigi yang menonjol. Topeng tersebut terbuat dari kayu dadap, sedangkan rambut pada topengnya terbuat dari ekor kuda.
Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari di mana antara penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan kepiawaian dalam berperang di atas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau semangat sang penari. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah, dan cekatan. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku (lugu) dan irama ngracik.