AENEWS9.COM| BLITAR-Dalam rangka menyiapkan kebutuhan suatu pekerjaan di Padang Sumatera Barat, CV. Wahyu Jaya dikunjungi oleh PT. PGST dan Reka Prima bersama Satker pusat dan owner, Selasa 14/6/2022 di dua Workshop Wahyu Jaya, Desa Tambakan Jalan Raya Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Kunjungan tersebut sebagai langkah awal yang di lakukan PT. PGST Dan PT. Reka Prima dengan timnya sebagai bentuk kolaborasi untuk sebuah pekerjaan bersama CV. Wahyu Jaya, guna mengecek mutu peralatan sebelum pekerjaan di mulai. Ini sebagai tes uji fungsi yang dalam agenda suatu pekerjaan di sebut Factory Acceptance Test (FAT) yaitu, pengecekan mesin di sebuah pabrik mesin untuk memastikan sudah sesuai kebutuhan apa belum.
PT. PGST Dan PT. Reka Prima yang berasal dari Bandung tersebut masing-masing di wakili oleh 2 orang dan 5 orang, juga dari Satker dan Balai Sumatera Barat 7 orang serta dari Prasarana Pusat Jakarta 2 orang yang kesemuanya nampak antusias dalam kujungan itu dan bersama-sama melihat dan menguji alat-alat yang akan di butuhkan.
Sebagaimana setiap proyek membutuhkan mutu dan kualitas peralatan, maka pengecekan awal seperti ini sangatlah penting untuk memastikan kriteria apa yang harus di pakai sesuai spesifikasinya. Ada kriteria a, b dan c yang harus di tentukan dan memiliki standarisasi masing-masing. CV. Wahyu Jaya mengutamakan itu semua sebagai produk-produknya yang mempunyai keunggulan dan bisa diandalkan.
Bagi Wahyu Jaya ini merupakan kunjungan kehormatan yang sangat menggembirakan dan bagus untuk kemajuan perusahaan kedepan, karena sebelumnya CV. Wahyu Jaya belum pernah melakukan FAT dan dengan adanya FAT ini tentunya akan menjadi motivasi agar lebih baik dan lebih baik lagi." Kami sungguh termotivasi untuk lebih baik ke depannya," kata Zum Zum Salah seorang staf kantor Wahyu Jaya.
"Dari dulu di internal sebenarnya masing-masing produksi ada Quality Control (QC) yang selanjutnya dalam QC akan di dokumentasikan lebih mendetail terperinci, oleh sebab itu QC bisa menjadi semacam promosi juga untuk memperkenalkan Wahyu Jaya secara lebih luas lagi," lanjutnya.
Menurutnya, dalam kunjungan ini CV. Wahyu Jaya juga mendapatkan masukan, terutama perihal K3 atau safety-nya, misal tentang penempatan APAR yang perlu di tambahkan mengingat keberadaan CV. Wahyu Jaya yang terletak di lereng gunung Kelud, sebagai antisipasi jika terjadi bencana sewaktu-waktu. Misanya, titik kumpul yang aman bagi semua karyawan perusahaan saat membutuhkan. Dan kebutuhan lain yang sejalan dengan SOP.
" Awalnya mereka kaget dan heran, di Desa di lereng gunung Kelud ini eh, kok ternyata ada perusahaan milik orang lokal bernama Wahyu Jaya yang cukup seprofesional ini, " tandasnya. (Asrofi)
