Tujuan kedatangan mereka untuk memprotes hasil seleksi tes tulis calon anggota panwascam yang diduga penuh rekayasa.
Menurut mereka, dalam tes tulis atau socrative test tersebut, peserta dengan nilai rendah justru lolos.
"Sedangkan peserta dengan nilai tinggi justru tidak lolos," pekik salah seorang pengunjuk rasa.
Pada kesempatan tersebut para pengunjuk rasa diterima langsung oleh ketua komisioner Bawaslu Kabupaten Madiun, Nur Anwar,SHi bersama anggota komisioner lainnya.
Warga yang diberikan kesempatan bertemu dengan ketua dan anggota komisioner Bawaslu Kabupaten Madiun, langsung mempertanyakan prosedural seleksi calon anggota panwascam yang diduga ada unsur permainan.
Mereka menyesalkan, mekanisme ujian dan hasil tes juga serta kinerja Bawaslu Kabupaten Madiun yang tidak berkualitas tersebut.Peserta yang mengikuti ujian diwajibkan mengikuti tahapan seleksi dengan skema berbasis komputer atau Computer Assisted Tes( CAT) dimana peserta dengan nilai yang tinggi dan bagus tidak lolos ujian namun justru peserta yang nilai ujiannya paling kecil yang lolos seleksi.
"Kami menduga ada unsur gerbong pertemanan dan titipan dalam penentuan seleksi anggota panwascam, dan saya kecewa dengan kinerja Bawaslu Kabupaten Madiun yang tidak transparan,kredibel dan Profesional" ujar salah satu peserta seleksi panwascam bernama Hendri.
Wahyudi ,selaku panitia tes saat ditemui awak media menyampaikan bahwa hal ini kewenangan provinsi terkait hasil nilai untuk menentukan 6 peserta yang lolos.
"Untuk hasil nilai kewenangan provinsi," kata Wahyudi.
Namun saat di desak untuk menunjukkan data hasil tes CAT , Wahyudi tidak bisa menunjukan dengan berbagai alasan.
Disisi lain Wahyudi ,S.Pd.I.M.Pd.I Kordiv Organisasi dan SDM Bawaslu Kabupaten Madiun menyampaikan, Kami sangat berterima kasih kepada rekan Media,LSM GMBI Madiun atas kontrol sosial yang disampaikan. berharap segera ada laporan atau tanggapan terkait hal tersebut sebelum kami melaksanakan pleno untuk menetapkan 3 calon panwas setiap kecamatan karena hal ini sangat terkait dengan komitmen dan integritas para penyelenggara,” ujarnya.(*)
.