Prostitusi berkedok warung kopi di dalam pasar Janti Desa Ngrupit Jenangan Ponorogo |
keberadaan puluhan warung kopi di pasar Janti yang sudah puluhan tahun berdiri diatas aset tanah milik Pemerintah Desa Ngrumpit sudah lama menjadi sorotan masyarakat. Bagaimana tidak,secara kasat mata pun terlihat bangunan warung yang berjajar di dalam areal pasar desa itu menawarkan praktek prostitusi berselubung warung kopi. Sudah puluhan kali keberadaan warung kopi esek- esek tersebut di razia oleh petugas dan sampai sekarang masih terus beroperasi.
Hal ini telah menjadi stigma negatif yang melekat bagi nama desa Ngrupit selama ini Dimana pasar Janti dulunya menjadi tempat sektor perputaran ekonomi bagi warga desa namun berubah menjadi tempat transaksi 'lendir'. Samping itu kondisi pasar Janti yang terihat tua, kumuh dan kotor.Apalagi letak pasar Janti berada di dekat jalan Nasional perbatasan Kabupaten Ponorogo dan Madiun serta jalur wisata menuju Telaga Ngebel.
Hal itu menjadi alasan bagi Pemdes Ngrupit untuk mengalih fungsi pasar Janti menjadi lebih baik dan bermartabat.
Suherwan,SH.,MH,Kepala Désa Ngrupit Jenangan Ponorogo |
Rencana pembongkaran pasar tersebut sudah lama direncanakan pemdes Ngrupit tetapi tertunda. Informasi akan digusur pasar Janti membuat penyewa kios dan pengelola warung serta penghuninya kelabakan, mereka berdalih sudah membayar iuran dan sewa ke desa .Jika dibongkar harus kemana berjualan keluh mereka.
Pak Yadi(78) salah satu pemilik warung Janti mengaku resah dengan informasi rencana penggusuran pasar Janti oleh pemdes Ngrupit.
Dimana dirinya menggantungkan hidup keluarganya dari warung kopi tersebut.Sudah banyak pelanggan yang menjadi langganan warung kopinya.
"Hidup saya selama ini tergantung dari hasil warung kopi ini, mas," kata Yadi
Yadi mengungkapkan bahwa dirinya bersama pemilik warung dan kios lainnya juga telah membayar iuran perbulan dan bayar registrasi per tahun kepada pihak desa, tetapi kenapa tempat usahanya akan digusur.
" Tiap bulan kami bayar iuran dan setiap tahun kami juga membayar registrasi tempat ke desa,tapi kenapa harus diusir, bagaimana nasib kami,"Sesal Yadi
Kepala Desa Ngrupit Suherwan, SH,MH saat dikonfirmasi media ini membenarkan akan rencana pembongkaran pasar Janti tersebut, menurutnya akan di bangun sebagai kios modern dan rest area. Selain itu menepis anggapan negatif yang selama ini telah melekat pada nama desa kami
" Pasar Janti akan kita gusur dan rencana akan di bangun kios modern dan rest area, agar kesan jelek dan negatif desa kami akan hilang," kata Kades Ngrupit dikantornya,Rabu (18/1).
Saat disinggung terkait iuran yang disetor tiap bulan kepada pihak desa dan penghuni warung yang berjualan di dalam pasar, Kades Suherwan tidak menampik hal itu dan mengatakan bahwa iuran itu hanya bea yang dipungut untuk masuk kas desa nilainya punsangat kecil. Dan untuk para penghuni warung yang dipasarJanti dirinya menegaskan mereka semua bukan penduduk desa Ngrupit, Meraka semua adalah pendatang, dan tanah bangunan yang mereka tempati adalah tanah kas milik desa Ngrupit.Jadi kalau pun pemdes ngrupit meminta dan menggusur mereka ya harus harus terima.
"iuran per bulan itu dikenakan untuk bea yang masuk ke kas desa nilainya pun sangat sedikit,"ujar Kades Suherwan. " Dan tanah dan bangunan pasar Janti adalah aset milik pemdes Ngrupit,kalau diminta ya harus di kembalikan," Tegasnya.
Suherwan melanjutkan untuk permasalahan pasar Janti yang sudah berubah menjadi warung esek- esek itu sudah lama terjadi.Dan rencana penggusuran pasar Janti itu menjadi keniscayaan.Untuk itu guna meminimalisir dampak sosial akibat rencana penggusuran pasar Janti, pemdes Ngrupit bersama Forkompinca serta dinas- dinas terkait akan menggelar sosialisasi kepada pengguna kios di luar pasar dan penghuni warung - warung di dalam pasar yang rencananya akan di gelar hari Kamis tanggal 19/1/2023 di balai desa.
" Besuk kami bersama Forkompinca serta dinas- dinas terkait mengundang pengguna kios dan pemilik warung- warung di luar maupun dalam pasar Janti untuk di laksanakan sosialisasi sebelum penggusuran pasar tersebut ," pungkas kades Suherwan .( Nung)