Warga Dusun Morosowo Desa Mendak Saat gelar Bersih Desa di Makam Eyang Hadiproyo,Senin(05/6/2023) |
Tradisi budaya yang rutin dilakukan setiap tahun dalam rangka bersih desa (sedekah Bumi), merupakan wujud syukur warga desa atas melimpahnya penen hasil pertanian dan perkebunan.Kegiatan tersebut menjadi rangkaian acara Bersih Desa Mendak kedua setelah kegiatan bersih desa"Dandan Kali" (Seperti yang diberitakan Media ini,Rabu (31/05/2023):Dandan Kali, "Tradisi Bersih Desa Mendak Dagangan,Lestarikan Sumber Mata Air"
Sebelum prosesi acara dimulai warga beserta perangkat desa bergotong royong membersihkan makam eyang Hadiproyo yang berada di tengah pemakaman desa. Senin(05/6/2023)
Setelah selesai bersih makam, warga masyarakat dusun Morosowo berkumpul untuk melakukan ritual adat.Prosesi ritual selamatan di makam pendiri desa diawali dengan melakukan dzikir dan doa bersama dipimpin oleh sesepuh desa/ Modin,dan dilanjutkan dengan nyekar di Makam Eyang Hadiproyo.
Setelah doa selesai dipanjatkan, warga bersama kepala desa,perangkat desa melanjutkan tradisi adat yaitu kenduri,yakni makan bersama dan membagikan makanan berupa tumpeng dan lauk pauk yang dibawa oleh masing-masing warga.Tidak ada jarak dan sekat dalam kenduri tersebut,Kepala Desa,Perangkat desa,warga masyarakat membaur menikmati hidangan tumpeng.
Kepala Desa Mendak,Nur Cholifah,S.pd, M.pd menyampaikan bahwa kegiatan bersih desa pada hari ini adalah satu rangkaian kegiatan bersih desa yang beberapa hari yang juga lalu di laksanakan, namun untuk yang di dusun Morosowo ini bersih desa dengan menggelar kenduri di makam pendiri desa yaitu Eyang Hadiproyo.
" Kegiatan di Dusun Morosowo ini masih satu rangkaian dengan bersih desa yang dilaksanakan di mata air Dusun Mendak, kalau bersih desa kali ini kami mengadakan kegiatan bersih makam dan kenduri di makam pendiri desa, Eyang Hadiproyo.Kami bersyukur atas limpahan rizki yang diberikan kepada masyarakat desa kami," Ucap Nur Cholifah,Senin(5/06/2023).
Menurut Kepala Desa Mendak,Nur Cholifah kegiatan Bersih makam merupakan salah satu bentuk gotong royong masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan makam. Filosofi bersih makam tidak hanya tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan saja. Namun juga mencakup kebersihan hati dan ketenangan jiwa. Dengan mengunjungi makam leluhur, akan mendatangkan rasa syukur terhadap anugerah yang diberikan Tuhan, juga membuat kita mengingat akan kematian. Tradisi ini juga mengingatkan akan perjuangan dan pengorbanan para leluhur sehingga timbul rasa saling menghargai.(zam)