Mbah Sadiman Pejuang Lingkungan dari Wonogiri - .

Breaking

Cari Berita

Rabu, Juli 24, 2024

Mbah Sadiman Pejuang Lingkungan dari Wonogiri

Mbah Sadiman,Pejuang Lingkungan dari Wonogiri 

KLIK AENEWS COM
, Wonogiri -Mbah Sadiman. Beliau adalah sosok yang berjasa terhadap penghijauan di Wonogiri sehingga berkatnya mata air bisa tersimpan di  tanah dengan baik.Mbah Sadiman tokoh penggerak penghijauan di Wonogiri 


"Mbah Sadiman, Orang Sederhana, Berfikir Sederhana, Bekerja Keras, Tekun dan Telaten hingga akhirnya Prosesnya Menghasilkan Karya Besar Sumber Mata Air Kehidupan"


Kisah 'Kegendengan' Mbah Sadiman Asal Wonogiri, Selama 20 tahun Tanam Ribuan Pohon hingga Terkenal di Mancanegara.


Ia tak lagi muda, umurnya sudah menginjak 68 tahun, raganya pun tidak tegak dan gagah, keriput sudah mulai menghiasi wajahnya.


Tetapi, yang membuat kita kaum muda malu mungkin, adalah kegigihannya naik-turun bukit menelusuri daerah di lereng gunung sembari membawa bibit pohon.


Namanya Mbah Sadiman, ia akan menanam bibit-bibit pohon itu. Kisahnya sempat diangkat media asing Zinc asal London, Inggris, dalam sebuah postingan video di Facebook berjudul "This Indonesian man single-handedly saved his village from starvation".


Mbah Sadiman tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri, sekitar 100 KM dari Kota Solo.


Selama 20 tahun lebih sejak tahun 1996 Mbah Sadiman telah memulai dedikasinya untuk keberlangsungan hidup warga desanya dengan menanam pohon.


Setidaknya lahan seluas 250 acre di Bukit Gendol dan Bukit Ampyang lereng Gunung Lawu telah ia tanami lebih dari 11 ribu.


Ini bermula dari keresahannya akibat penebangan dan penjerahan hutan yang dilakukan warga dan berimbas pada kehidupan warganya sendiri.


Kebakaran hebat pernah melanda, kekeringan saat musim kemarau, banjir saat musim hujan, petani tidak cukup mendapat air untuk tanamannya, dan warga kesulitan mendapatkan air.


Lelaki tua itu melakukan semuanya sendiri, tanpa bayaran dan tidak mengharapkan imbalan.


Pohon yang ia tanam adalah pohon beringin, ini karena beringin memeiliki kelebihan sebagai tanaman pencegah erosi.


Ia memebeli bibit, memberi pupuk, menyulami semua dari kantongnya sendiri. Bahkan ia mengorbankan hanya memakai baju bekas di keseharian daripada membelinya.


Mbah Sadiman usaha penyemaian bibit jati dan cengkeh di pekarangan rumahnya, ia melakukan itu karena akan menukarkan 2 bibit cengkeh dengan 1 bibit beringin kepada warga untuk ditanam.


"Orang-orang menyebut saya edan, gendeng, karena menukar bibit cengkeh dengan bibit beringin yang tidak menghasilkan keuntungan berupa materi" ujarnya dalam bahasa jawa di postingan tersebut.


Tapi memang bukan itu yang Mbah Sadiman cari, ia menanam beringin karena dapat menyediakan sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga desa.


Kini, warga desa merasakan hasil perjuangan Mbah Sadiman, petani tidak kesulitan air, Dusun Dali juga tidak mengalami kesulitan air lagi di saat daerah lain mengalami kekeringan saat musim kemarau.


"Seorang Mbah Sadiman bagi kami adalah pahlawan, orang yang sangat kita butuhkan, karena sudah tua di berani terjun ke hutan untuk melakukan reboisasi" kata seorang warga.


Sadiman masih berencana menaman 20 ribu lebih pohon lagi untuk juga dapat membantu desa lain.


"Pokoknya sampai kemampuan saya, kalau saya masih mampu tanam, ya tanam" itulah keinginan sederhana Mbah Sadiman namun aka sangat berarti besar bagi warga sekitar.


Berkat jasa Mbah Sadiman lahan di Wonogiri kembali hijau yang sudah berpuluh tahun terkena dampak kekeringan terutama saat musim kemarau mencari air sangat sulit.


Semoga Allah memberikan berkah kepada kita semua, keluarga, rakyat, dan penerus Nabi Muhammad Rasulullah, bumi dan langit beserta isinya.