Gelar Budaya Indonesia Sukses Pukau Penonton Bosnian Cultural Center, Meski Sempat Tertunda - .

Breaking

Cari Berita

Jumat, Oktober 18, 2024

Gelar Budaya Indonesia Sukses Pukau Penonton Bosnian Cultural Center, Meski Sempat Tertunda


KLIK AENEWS.COM
- Academy of Performing Arts - University of Sarajevo dan BKC secara khusus mengundang budaya Indonesia pada pertunjukan yang bertajuk Umjetnost Zvuka i Pokreta u PozoriÅ¡tu Indonezije atau "Seni Bunyi dan Gerakan di Teater Indonesia," yang digelar di Bosnian Cultural Center (BKC) pada Sabtu, 12/10/2024. 


Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 sampai 22.00 waktu setempat, menampilkan lebih dari 30 seniman dari berbagai daerah di Indonesia dimulai dengan penampilan musik angklung dilanjutkan dengan kolaborasi unik antara alat musik sasando dan sape. Kolaborasi ini menampilkan lagu “Can't Help Falling in Love,” yang mendapat tepuk tangan meriah dan bahkan membuat beberapa penonton ikut bernyanyi.


Kemudian sambutan tepuk tangan dan kagum saat penampilan seniman pencak silat cilik dari Sanggar Seni dan Budaya Sugeng Santoso memperagakan seni bela diri dengan gerakan yang dinamis dan penuh energi, memperlihatkan keahlian yang telah menjadi identitas budaya Indonesia.




Aksi para penari Sunda yang gemulai dan tarian Minang yang rancak juga berhasil mencuri perhatian. Dengan gerakan-gerakan yang enerjik dan penuh makna, tarian ini menyuguhkan keindahan budaya Nusantara, menampilkan perpaduan antara elemen ritual, hiburan rakyat, dan seni kontemporer. Antusiasme penonton terus berlanjut hingga akhir acara, dengan tepuk tangan yang tak henti-hentinya mengiringi setiap segmen.


Sekitar 300 penonton dari berbagai kalangan memenuhi auditorium, termasuk warga setempat, mahasiswa, wisatawan asing, dan tentunya komunitas Indonesia di Sarajevo. 


Dengan tujuan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia dan mempererat hubungan antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina. Pada pertunjukan kalai ini menyuguhkan serangkaian penampilan musik tradisional, tari, dan seni bela diri, yang menggambarkan keberagaman budaya Nusantara kepada masyarakat Bosnia.


Kontingen Indonesia yang merupakan kolaborasi Naine Visual Production bersama Sekolah Adat Arus Kualan Kalimantan Barat dan Sanggar Samutui Sasandu Oebelo NTT (Berto Pah & Djitron Pah) - Kupang, Sanggar Seni Tari Karaya Art - Jakarta, Lingkung Seni Simpay Pasundan - Bandung, serta Sanggar Seni Budaya Sugeng Santoso - Madiun ini diberangkatkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;(Kemendikbudristek), 


"Kami hadir untuk membawa pesan budaya dan memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina. Pertunjukan ini bukan hanya tentang seni, tetapi menurut saya, ini juga wujud nyata diplomasi budaya," ujar koordinator kontingen, Jouned Agung S.


"Awalnya, kegiatan ini direncanakan berlangsung pada bulan September 2024 untuk menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina, dengan salah satu agendanya adalah pertunjukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sarajevo.

Namun, rencana tersebut harus ditunda karena adanya kendala dalam penerbitan visa oleh Kedutaan Besar Bosnia di Jakarta, yang menyebabkan izin perjalanan bagi para seniman tidak dapat diterbitkan tepat waktu. Akibatnya, jadwal seluruh rangkaian kegiatan terpaksa diundur hingga bulan Oktober" terang Jouned.


"Meskipun sempat tertunda, melalui beragam penampilan yang memukau dan semangat diplomasi budaya yang diusung oleh para seniman nusantara, pagelaran ini diharapkan menjadi langkah awal dari lebih banyak lagi pertukaran budaya yang makin menghangatkan hubungan antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina di masa depan" pungkasnya.


Pada kesempatan Workshop di universitas Sarajevo, delegasi kebudayaan pencak silat menyerahkan buku PENCAK SILAT 3 ZAMAN dan JEJAK SANG PENDEKAR oleh Persaudaraan Setia-Hati Winongo Tunas Muda Madiun Pusat Indonesia kepada Dekan Universitas Sarajevo.