Jalan puntuk pasar barang bekas yang berada di kelurahan Kejuron Taman kota Madiun |
AENEWS9.COM| Madiun- Bagi Masyarakat Kota Madiun dan sekitarnya Jalan Puntuk
sudah sangat akrab dan tidak asing terdengar lagi, tempat favorit untuk
berburu barang-barang bekas. Berbagai barang banyak di tawarkan dan di
jual di sini mulai dari buku-buku bekas, Koran kiloan bekas, Galon air
minum, Baju-baju bekas, Peralatan rumah tangga, barang elektronika, Mesin
jahit, sampai Tabung gas LPG 3kg pun tersedia.
Pasar yang keberadaannya di
tengah jantung kota ini tepat berada di belakang Pasar Besar Madiun
Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kotamadya Madiun. Pada awalnya
keberadaan Pasar Puntuk itu terkenal dengan pasar buku bekas, lambat laun
banyak yang memperjual belikan barang-barang bekas seperti baju
bekas, peralatan rumah tangga dan lain-lain hingga menjadi tempat jual beli barang
bekas yang ada sampai saat ini di Kota Madiun.
Para pedagang yang
berjualan di jalan puntuk ini umumnya bukan warga asli dari jalan
tersebut, dan pedagang pun banyak yang menggunakan emper rumah penduduk
sebagai display untuk barang dagangannya dengan membayar sewa
Rp75000 / bulan kepada pemilik emper rumah.
Muin Swasana(60) beserta
istrinya Titik Juariyah warga asli Jalan Puntuk juga membuka usaha jasa
penjahitan dan reparasi tas, usaha yang di tekuni suami-istri ini sudah
berjalan hampir 8 tahun.
"Alhamdulillah hasilnya lumayan, dan usaha jasa
penjahitan dan reparasi tas di sini baru kami yang ada di puntuk ini",
terangnya pada awak media.
Selain reparasi dan penjahitan tas, Muin juga
menjual mesin jahit bekas yang masih bisa di gunakan, harga satu mesin
bekas bisa terjual sampai Rp350.000 - Rp 550.000 tergantung kondisi dan
merek. Pembeli di pasar barang bekas ini tidak hanya dari strata sosial
bawah namun banyak juga yang dari sosial atas dan bahkan golongan terpelajar.
Siti(58) salah satu
penjual buku-buku bekas di jalan puntuk mengatakan, "biasanya kalau tahun
ajaran baru, banyak yang mencari buku diktat untuk sekolah, kalau hari
biasa yang rame anak-anak sekolah mencari kliping untuk tugas
sekolah, selain itu banyak juga yang mencari Majalah bekas dan Koran
bekas kiloan, biasanya di jual kembali".
Selain para pembeli berburu
buku-buku bekas, baju-baju bekas di pasar puntuk ini juga menjadi
favorit huntingan pemburu barang-barang bekas berkelas.
Maya(18)
seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Madiun bersama
temannya asyik memilih-milih Jaket di salah satu kios jaket milik bu
Nur, "Saya sering hunting jaket di puntuk mas, selain murah pas di
kantong modelnya juga tidak ketinggalan, kadang menemukan merek
branded, jelasnya.
Keberadaan pasar puntuk ini juga masih dalam satu lingkup
pengelolaannya dengan Pasar Besar Madiun, dengan setiap hari ditarik restribusi
bagi pedagang yang berjualan di sana.Jika di Surabaya ada TDR (Toko Rombengan
Demak) dan di Malang ada COMBORAN, Madiun pun juga punya PUNTUK sebagai
destinasi belanja barang bekas berkualitas.(ing)