AENEWS9.COM
MADIUN -Iklim cuaca yang tidak menentu ini membuat harga cabe rawit di pasar
tradisional terus beranjak naik hingga menembus angka Rp 140.000rb /kilo.
Seperti
dalam pantuan awak media di Pasar Tradisional Dolopo, Kecamatan Dolopo,
Kabupaten Madiun, Senin (13/2/2017) banyak pedagang cabe yang hanya duduk
termenung menunggu dagangannya karena sepi pembeli.
Maryam(58)
salah satu pedagang cabe mengatakan, kenaikan harga cabe rawit ini sudah
berjalan beberapa hari ini, dari Rp130.000 / kilo menjadi Rp 140.000 / kilo,
ujarnya.
Maryam
mengungkapkan, kenaikan cabe ini menjadikan daya beli masyarakat turun drastis,
"yang biasanya membeli satu kilo menjadi setengah kilo bahkan hanya ada
yang membeli Rp 5000 saja", katanya.
Dari pantauan
AENEWS9, harga cabe merah besar naik dari Rp 38.000 menjadi Rp45.000 perkilo
sedangkan cabe keriting dari Rp48.000 menjadi Rp55.000. Namun untuk kebutuhan
pokok lainnya relatif stabil.
Seperti
harga gula pasir Rp13000/kilo, telur ayam ras Rp16.000, beras Rp8700. Namun ada
juga kebutuhan pokok yang juga turun seperti daging ayam potong dari Rp 30.000
menjadi Rp27.000, bawang merah dari Rp35000 turun tinggal Rp 32.000.
Ketidakstabilan
iklim cuaca ini menyebabkan tingginya harga cabai di pasaran dan produksi di
tingkat petani menurun. Hujan terus mengguyur, sehingga petani yang biasanya
memanen lebih banyak jadi berkurang karena cabe tidak di panen. Selain itu, hama
patek terus menyerang tanaman yang berakibat buah dan bunga jadi hitam.
Kenaikan
harga cabe yang terus melejit membuat pedagang Bakso dan Mie ayam mengeluh, pasalnya
sambal tidak masuk pada komponen harga makanan yang dijual di dagangannya. Akibatnya,
pedagang mengalami penurunan pendapatan.
Darsono (52)
pedagang Mie ayam mengaku mensiasati kenaikan harga cabe merah dengan menambah
air yang banyak di sambal dagangannya.
"Sambal
saya campur dengan air yang banyak, soalnya pembeli kalau mengambil sambal ada
yang sampai lima sendok bagi yang suka pedas,” jelasnya.
Pokoknya sambal saya sediakan, hanya kalau sudah
habis, kami terus terang bilang kepada pembeli kalau sambal habis, kalau nggak
di siasati seperti itu kami rugi, wong harga cabe terus naik dan mahal,
sementara sambal kan biasanya bebas tidak di hitung penjualan," tambahnya.(zul)