JAKARTA - Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya AKBP
Heru Novianto menyampaikan permintaan maaf kepada pimpinan LKBN Antara dan
wartawan LKBN Antara, Ricky Prayoga yang menjadi korban kasus dugaan kekerasan anggota
Brimob Polda Metro Jaya.
"Kejadian ini cukup memalukan. Saya
mewakili pimpinan Brimob Polda Metro Jaya memohon maaf atas kejadian ini, kami
sadari anggota kami melakukan kesalahan," kata AKBP Heru di Kantor Wisma
Antara, Jakarta, Senin (19/6).
Heru mengatakan, pihaknya masih memeriksa
pelaku yakni Baratu Adam Nasution dan empat orang rekannya atas kasus ini.
"Secara internal, kami sudah memeriksa Adam dan beberapa temannya,"
ucapnya.
Heru pun menegaskan akan menjatuhkan
hukuman disiplin bagi para pelaku bila terbukti bersalah. "Kalau terbukti
bersalah, kami akan memberikan hukuman disiplin," ucapnya, menegaskan.
Heru mengakui bahwa jajarannya telah
berlebihan dalam menyikapi suatu kejadian. "Ada kelalaian dalam bersikap, berlebihan,"
ujarnya.
Dalam pertemuan mediasi itu, Heru
mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan pengakuan Adam.
"Awalnya lihat-lihatan. Lalu adu
argumen. Adam lihat ke Yoga, Yoga lihat Adam. Lalu Adam mengatakan kenapa
lihat-lihat? Tidak boleh lihat-lihat. Adam cukup muda, mungkin 'mood' Adam lagi
tidak bagus saat itu, lalu muncul emosinya untuk melakukan perlawanan,"
tuturnya.
Sementara Direktur Utama LKBN Antara
Meidyatama Suryodiningrat menyatakan apresiasinya atas respon cepat dari polisi
terutama Brimob Polda Metro Jaya.
"Saya sangat berterima kasih atas
pernyataan tulus Brimob Polda Metro Jaya yang menyampaikan permintaan maaf.
Bahwa sedang ada pemeriksaan internal, belum ada kesimpulan apapun. Tapi kami
menghargai adanya investigasi menyeluruh," ujar Meidyatama.
Sebelumnya, wartawan LKBN Antara, Ricky
Prayoga mengalami tindak kekerasan oleh sejumlah oknum Brimob saat akan meliput
ajang kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open Super Series di Jakarta Convention
Centre (JCC), Minggu (18/6).
Ricky Prayoga diseret secara paksa oleh
oknum Brimob tersebut saat akan mengantre di sebuah anjungan tunai mandiri
(ATM) di lokasi tersebut pada Minggu pukul 15.00 WIB.
Ricky mengatakan dirinya akan mengantre
untuk melakukan transaksi di sebuah ATM, ia berdiri di belakang pramuniaga yang
juga mengantre, kemudian ada oknum Brimob yang sedang duduk-duduk di dekat
lokasi itu.
"Tadinya mau antre tapi tidak jadi.
Terus ada anggota yang duduk melihat ke arah SPG kemudian melihat saya. Saya
diam saja, namun anggota itu mendekat dan menanyai saya. Sempat sampai ngatain
saya dengan kata-kata yang saya tak tahu apa artinya, tapi menurut teman itu
kasar," kata Ricky Prayoga melalui sambungan telepon, Minggu malam.
Setelah itu, lanjut Ricky Prayoga, oknum
Brimob berinisial A bersama tiga temannya mencoba menggiring ke pos layaknya
pelaku kriminal. Oknum itu berusaha untuk melakukan kekerasan kepada Ricky
dengan mencekik menggunakan lengan hingga mencoba membanting tubuh Ricky.