Oleh;
Sarief Saefulloh
*Vice President Asian Muslim Student's Association (AMSA) sekaligus Alumni Mahasiswa Politik Islam (SIYASAH) UIN SGD Bandung*
Sarief Saefulloh
*Vice President Asian Muslim Student's Association (AMSA) sekaligus Alumni Mahasiswa Politik Islam (SIYASAH) UIN SGD Bandung*
AENEWS9.COM
Kekejaman Zionis Israel pada masyarakat
Palestina semakin tidak terkendali, entah alasan apa yang digunakan hingga
tindakannya dibenarkan menurut hukumnya sendiri, keberadaan imperealistik
Israel di Al-Aqsa bukan cerita baru dan tanpa penyelesaian, ratusan kali bahkan
sepanjang waktu berita kekejaman itu hadir di belahan dunia, PBB sebagai
lembaga yang seharusnya terlibat seolah-olah mengamini tanpa penyelesaian yang
manusiawi, hampir 1,5 abad lamanya dari akhir abad 19 sampai 1920 - 2017,
manusia Palestina ditindas dan dibunuh tanpa belas kasihan. Walaupun reaksi
keras muncul dari berbagai bangsa dan negara di dunia tetap sulit mewujudkan
perdamaian dan kemerdekaan Palestina, apa jadi nya dunia ini ketika kekejiaan
pada manusia masih berkembang biak.
Majelis Umum PBB pada Senin (19/12) telah
mengesahkan resolusi berjudul ''Hak Bangsa Palestina Untuk Menentukan Nasibnya
Sendiri.” Resolusi ini pun didukung 177 negara. Dan diperkuat dengan keputusan
Mahkamah Internasional yang merujuk pada Resolusi tanggal 9 Juli 2004, bahwa
tindakan Israel yang memperkuat pemerintahannya di tanah Palestina dapat
menjadi penggalan bagi bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya.
Indonesia, sebagai negara yang mayoritas muslim
dan menganut politik luar negeri bebas aktif sudah sepatutnya menyatakan perang
pada Israel walau sebelumnya Presiden Jokowi telah menunjukkan kepedulian atas
Palestina tapi itu belum cukup untuk menyelesaikan konflik Palestina,
Pemerintah Indonesia harus lebih keras lagi melawan imprealisme, bukan sebatas
diplomatik dan menunggu keputusan negara lainnya. Rakyat Indonesia sangat
mendukung langkah pemerintah untuk membantu Palestina merdeka.
Untuk itu, sebagaimana penjelasan diatas tidak
ada solusi terbaik selain memerangi Israel, siapapun yang mengahalangi memberantas
penjajahan termasuk negara yang terhimpun dalam PBB dan OKI maka dia adalah
bagiaannya dan patut untuk disingkirkan. Majulah bangsaku, bebaskan Palestina
dari kekejaman dan kejahatan kemanusiaan, tidak pantas di abad ini kolonialisme
dan imprealisme berdiri kokoh disaat gencarnya perdamaian dunia, ingatlah
masalah Palestina adalah tanggung jawab kita bersama bukan hanya karena
ideologi tapi ini kejahatan luar biasa yang menghancurkan peradaban dunia.