Pelaksanaan ujian susulan bagi SMA/SMK dilaksanakan 17-18 April mendatang. Para siswa di Kota Madiun yang akan mengikuti ujian susulan diharapkan mempersiapkan diri. Harapannya, tidak ada satupun anak yang tidak mengikuti ujian. Sebab, kurang satu nilai saja bisa tidak lulus sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Madiun Kresna Herlambang menuturkan, ada sembilan murid yang tidak mengikuti UNBK. Rinciannya, delapan siswa dari SMK dan satu anak dari SMA.
‘’Diharapkan untuk para siswa itu mengikuti ujian susulan,’’ ujarnya saat dihubungi Jumat (13/4).
Adapun delapan siswa SMK yang tidak mengikuti UNBK berasal dari sekolah yang berbeda-beda. Yakni, satu siswa dari SMK Gula Rajawali dan satu orang dari SMK Gamaliel 1 Madiun dengan alasan mengundurkan diri. Kemudian, ada seorang murid SMK YP-17 1 yang terpaksa tidak ikut UNBK karena mengalami kecelakaan.
Selanjutnya, tiga siswa masing-masing dari SMK PGRI 1 Madiun, SMK PGRI 3 Madiun, dan SMK Sore tidak diketahui alasannya tidak hadir dalam UNBK. Khusus untuk siswa SMK PGRI 1 Madiun telah dilakukan pemanggilan terhadap orang tua anak yang bersangkutan. Selain itu, satu siswa dari SMKN 3 Madiun tidak mengikuti UNBK karena keluar.
Sementara itu, siswa SMA yang tidak mengikuti UNBK berasal dari SMAN 1 Madiun. Sebab, pada saat ujian berlangsung, yang bersangkutan sakit hingga dirawat di rumah sakit. ‘’Terutama yang sakit, diharapkan ikut ujian susulan,’’ imbuhnya.
Kresna menuturkan, secara umum pelaksanaan UNBK di Kota Madiun berjalan lancar. Soal dapat terdistribusi sesuai waktu yang telah ditentukan. Tidak ditemukan kendala jaringan internet maupun listrik yang mengganggu jalannya ujian.
Meski masih ada sekolah yang menggabung ke sekolah lain, Kresna menuturkan tidak ada kendala. Sekolah yang menggabung rata-rata dikarenakan jumlah siswanya yang sedikit. ‘’Kami lakukan pembinaan seperti biasa,’’ tandasnya. (WS Hendro, irs/Madiun today)