Peran Pemuda Indonesia Diusia 110 Tahun Kebangkitan Nasional, Dan 20 Tahun Reformasi - .

Breaking

Cari Berita

Senin, Mei 28, 2018

Peran Pemuda Indonesia Diusia 110 Tahun Kebangkitan Nasional, Dan 20 Tahun Reformasi

Peran Pemuda Indonesia di Usia 120 Tahun Kebangkitan Nasional, Dan  20 Tahun Reformasi


Oleh : Agus Pujiono(Ketua DPW DAG Magetan)

Berdirinya  Organisasi Budi Utomo yang lahir pada tanggal 20 Mei 1908 dan menjadi tonggak permulaan pergerakan nasional di Indonesia. Pada awal berdirinya, organisasi Budi Utomo hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya. Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Budi Utomo dengan tujuan berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Anggota Budi Utomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.

Menyadari arti penting manfaat organisasi pergerakan bagi rakyat, maka pada tahun 1920 organisasi BudiUtomo membuka diri untuk menerima anggota dari kalangan masyarakat biasa. Dengan bergabungnya masyarakat luas dalam organisasi Budi Utomo, hal ini menjadikan organisasi tersebut berfungsi menjadi pergerakan rakyat. Kondisi ini dibuktikan dengan adanya pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik.

Kepeloporan Soetomo mendirikan organisasi pemuda bernama Budi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang kemudian dikenal hari kebangkitan Nasional gaungnya terdengar keseluruh penjuru tanah air dan menginspirasi lahirnya organisasi – organisasi baru seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Selebes, SekarRukun, dan Pemuda Kaum Betawi.

Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perubahan yang mewarnai negeri ini. Lewat sentuhan dan semangat khas pemuda,  peristiwa bersejarah lahir dan menjadi saksi bahwa pemuda turut memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Setelah Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, pergerakan – pergerakan Pemuda Indonesia mulai bermunculan dan menoreh peradaban baru Bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Orde Baru 1966, Peristiwa Malari 1974, NKK/BKK 1978 hingga pergerakan mahasiswa pada 1998 lewat momentum Reformasi yang dipahami sebagai momentum dimulainya kehidupan demokrasi yang sesungguhnya di Indonesia adalah bukti sahih peran pemuda dalam membawa peradaban menuju lebih baik.
Lalu apakah 120 Tahun kebangkitan Nasional dan 20 tahun revormasi bangsa ini sudah baik,? Tentu jawabanya akan sangat relatif di ajukan kepada siapa dan dari sisi apa.
Versi penulis dalam artikel ini dalam setiap perubahan peradaban dan sitem pemeritahan di nusantara ini selalu didominasi campur tangan pemuda, selain perubahan pada bangsa Indonesia pada era kerajaan – kerajaan di nusantara pun sejarah mencatat peran pemuda masih selalu mendominasi dalam lahirnya pemerintahan atau situasi negara menjadi lebih baik.
Kembali kepada topik peran pemuda di usia 120 tahun kebangkitan nasional dan 20 tahun revormasi, terdapat begitu banyak perbedaan karakteristik pemuda pendahulu dengan pemuda mileneal ini. Jika kita simak sejarah begitu besar pemikiran para pemuda pendahulu kita pada bangsa dan negaranya, kegigihan dalam ikut berperan serta menuju negara yang lebih baik terlihat sangat nyata, mereka berpikir, berkomentar dan bertindak untuk negaranya dengan segala keterbatasan bahkan nyawa menjadi taruhannya.

Namun jika kita lihat kondisi pemuda kita saat ini dengan segala fasilitas yang ada begitu sedikit mereka yang meneladani pemuda – pemuda pendahulunya, bahkan generasi yang dengan sangat leluasa di beri hak berpendapat berserikat berkumpul serta di dukung oleh fasilitas teknologi yang menjangkau ini tidak lagi menggunakan kesempatan yang ada untuk ikut dalam berperan bagi kebaikan bangsanya.

Efek dari kekuasaan 32 tahun orde baru yang sangat mengekang hak demokrasi rakyat berbalik menjadi boomerang bagi bangsa ini setelah kebebasan di buka sebesar – besarnya, kualitas pesta demokrasi yang merosot karena kapitalisme serta kaum muda apatispun semakin seakan menjadi momok yang tak bisa dihindari.

Lalu kapankah kebangkitan nasional dan revormasi di negeri ini mencapai apa yang di cita citakan, tentu masing masing pribadi akan beda dalam menanggapinya, bagi penulis setiap pergerakan pemuda negeri ini sepanjang sejarah selalu di dasari dengan sebuah tujuan untuk demokrasi yang lebih baik.

Dan apakah sitem demokrasi kita belum baik? Sitem demokrasi negeri ini sudah jauh lebih baik di bandingkan pada ere- era sebelum revormasi, yang menjadikan kurang baik hanyalah cara rakyat dalam berdemokrasi serta kurang tanggap dan pedulunya generasi muda bangsa ini dalam berperan serta pada proses proses demokrasi, generasi apatis yang mendorong pro pada sistem kapitalis dalam sebuah pesta demokrasi telah menciderai perjuangan para pemuda pendahulu di negeri ini.

Dengan mengembalikan jati diri pemuda Indonesia maka semua cita cita pendahulu bangsa baik dari era kebangkiutan nasional sampai pada revormasi akan terwujud. Lalu harus dimuali dari mana ? tentu dari kesadaran masing – masing pribadi, banggalah jadi pemuda Indonesia dan malulah jika jadi pemuda Indonesia yang banyak menghujat tanpa berkontribusi, malulah jika jadi pemuda pemuda apatis dan tak berjiwa soosial, malulah jadi pemuda Indonesia yang pro pada kapitalisme, bukalah lembaran sejarah pergerakan pemuda Indonesia dan mulailah bergerak untuk mu untuk pemuda dan untuk Indonesia.