FNRP dan FRM 2018 Menandai Dibukanya Grebeg Suro Ponorogo - .

Breaking

Cari Berita

Minggu, September 02, 2018

FNRP dan FRM 2018 Menandai Dibukanya Grebeg Suro Ponorogo

Ponorogo (Aenews9.com)- Ribuan masyarakat berkumpul memadati alun - alun kota Ponorogo guna menyaksikan pembukaan Perayaan grebeg suro yang menjadi tradisi bagi masyarakat Ponorogo menjelang  pergantian tahun dalam kalender hijriyah maupun penanggalan Jawa.

Pembukaan grebek suro ditandai dengan hentakan hentakan pecut oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang diikuti oleh seluruh jajaran Forkopimda Ponorogo di panggung Pembukaan Grebeg Suro 2018 di Alun-Alun Ponorogo,Sabtu (1/9) malam.

Sebanyak 33 kegiatan akan digelar untuk memeriahkan Grebeg Suro tahun 2018.Diantaranya festival reog, berbagai pameran dan lomba digelar. Mulai dari pameran berbagai produk seperti pameran bonsai, pameran produk UMKM, berbagai lomba. Namun Gerebg Suro yang biasana dilaksanakan selama satu pekan, kali ini dilangsungkan 11 hari dari tanggal 1 September hingga 11 September mendatang.

Bupati Ponorogo,Ipong Muslihoni menyatakan, "Pada 2018 ini Grebeg Suro dibarengkan pelaksanaannya dengan Perayaan Hari Jadi ke-522 Ponorogo yang jatuh pada 12 Agustus. Hal ini demi efisiensi dan efektifitas kegiatan tahunan ini. Namun Gerebg Suro yang biasana dilaksanakan selama satu pekan, kali ini dilangsungkan 11 hari dari tanggal 1 September hingga 11 September mendatang."kata Ipong

Lanjut Ipong, Grebeg Suro merupakan tradisi yang sudah ratusan tahun ada di Ponorogo dan terus dilestarikan. Hanya saja, sejak dua hingga tiga dawarasa terakhir dikemas dengan kegiatan yang lebih terarah. Berbagai ameran dan lomba digelar. Mulai dari pameran berbagai produk seperti pameran bonsai, pameran produk UMKM, berbagai lomba.

Puncak acara grebek suro nanti adalah Kirab Pusaka dari Kota Lama menuju Kutho Tengah atau pendopo serta tumpeng purak pada 10 September dan Larung Risalah di Telaga Ngebel pada 11 September mendatang. Totalnya, kegiatan Grebeg Suro 2018 ini akan berlangsung selama 11 hari.

Dan, yang paling ditunggu adalah festival reyog yang saat ini bernama Festival Nasional Reyog Ponorogo (FNRP) dan Festival Reyog Mini (FRM).

“Kegiatan ini menjadikan Reyog Ponorogo semakin dikenal di kancah nasional bahkan internasional. Bahkan kita harus bersiap-siap untuk tampil di depan para pengamat budaya dan petinggi UNESCO di Paris untuk pengakuan Reyog Ponorogo sebagai peninggalan budaya tak benda,” ungkapnya.

Lilik Slamet Raharjo Ketua Panitia Grebeg Suro 2018 yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo mengatakan, pada FNRP kali ini ada 32 grup reyog yang menjadi peserta. Sebanyak 16 grup dari Ponorogo dan 16 Grup dari luar Ponorogo. Sedangkan untuk FRM, pesertanya sejumlah 33 grup dengan rincian 21 grup dari masing-masing kecamatan dan sisanya dari berbagai sekolah di Ponorogo.

Pembukaan FRM ke-16 dan FNRP ke-25 itu didahului dengan kirab Piala Suromenggolo untuk FRM dan Piala Presiden untuk FNRP. Tampil pula tarian Mubeng Gumbeng yang merupakan Karya 3 Terbaik Jawa Timur 2018. Diramaikan pula dengan penampilan tari Joyonegoro Mbalelo yang dipunggawani oleh UKM Tari Unesa dan Laskar Sawunggaling. Pada Festival Reyog Mini(FRM) ke-16 dibuka dengan tampilnya peserta FRM dari Lanud Iswahjudi dan dari Kecamatan Badegan.

Pada acara pembukaan Grebek Suro 2018 tampak hadir Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim terpilih sekaligus Bupati Trenggalek, Danlanud Iswahjudi Marsma Samsul Rizal dan sejumlah pejabat dari Bakorwil I Madiun.

Ribuan masyarakat tampak antusias sejak sore hari menunggu pembukaan acara Grebek Suro yang di gelar setahun sekali oleh Pemkab Ponorogo,nampak warga asing juga turut menyaksikan acara tersebut.

Acara pembukaan Grebeg Suro 2018 di akhiri dengan penyalaan pesta Kembang api( BR)