Prioritas Dana Desa Untuk Infrastruktur Drainase dan Talud Penahan Jalan, Desa Karangrejo Berbenah - .

Breaking

Cari Berita

Senin, November 26, 2018

Prioritas Dana Desa Untuk Infrastruktur Drainase dan Talud Penahan Jalan, Desa Karangrejo Berbenah


AENEWS9.COM| Madiun -- Prioritas penggunaan dana desa di bidang infrastruktur terus dimanfaatkan untuk pembangunan desa, salah satunya upaya pencegahan banjir dan longsor dalam menghadapi musim penghujan melalui pembangunan talut di RT 07 dan drainase di RT 16 Seperti yang telah di kerjakan oleh Pemdes Kararejo melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) .

Pembangunan talud dengan volume 156 Tinggi 80 cm  dengan anggaran sebesar Rp.25.000.0000(Dua puluh lima juta rupiah) dari Dana Desa tahap ke tiga tahun 2018 bertujuan menahan gerusan air agar badan jalan tak tergerus pada waktu musim hujan.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Madiun, Rokhim saat menerima  reporter Aenews9.com. "Pembangunan talut ini sudah berdasarkan musyawarah desa (musdes) yang rutin berjalan," ujar Rokhim


Demi melakukan pembangunan talud Rokhim mengaku Dana Desa tahun 2018 tahap ketiga di fokuskan pada infrastruktur salah satunya  pembangunan talud  di RT 07 Dusun Karangrejo . "pembangunan talud di Rt 07 menggunakan Dana Desa  tahap ke tiga mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 25 juta," terangnya.
Kades Karangrejo menyatakan bahwa pembangunan talud di RT 7 sepanjang 156 meter dan tinggi 1,5 meter yang menjadi salah satu program penggunaan dana desa dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat setempat.
"Seperti amanah Menteri Desa, proyek ini dikerjakan oleh masyarakat secara padat karya atau swakelola," sebut Rokhim.
Lebih lanjut Rokhim menjelaskan, penggunaan dana desa selain untuk membangun talud di RT 07  juga membangun drainase di RT 16 "Selain talud juga dibangun drainase di RT 16 Dusun Karangrejo," tambahnya.

Sementara itu, Ketua BPD Karangrejo, purwito ikut menambahkan Pembangunan saluran irigasi di RT16/ Rw 01 dengan volume 86 meter itu memang dibutuhkan tidak hanya untuk infrastruktur jalan saja, sementara sistem drainase desa ini juga harus diperhatikan, Sebab ketika hujan debit air akan melonjak. Namun saat saluran drainase yang ada tak mampu menampung, pada akhirnya juga akan menimbulkan bencana banjir atau tanah longsor.
Purwito juga menegaskan pembangunan infrastruktur jalan di pedesaan memang sangat diperlukan guna mendorong optimalisasi potensi desa. Namun jika saluran air dan talud tidak diperhatikan akan mempercepat kerusakan fisik jalan. "Ketika saluran air dan talud penahan jalan tidak diperhatikan, usia jalan tidak lama karena cepat rusak ,maka komitmen kami untuk merealisasikan hal tersebut tandas Purwito kepada Aenews9.com, Selasa (27/11)

Dengan telah selesainya Pembangunan Saluran Air / Irigasi di Karangrejo, RT 16 RW 01, paling tidak ada 2 (dua) manfaat langsung yang dapat diperoleh warga masyarakat yaitu :
1. Melancarkan air yang mengaliri sawah-sawah sehingga diharapkan petani dapat mengolah sawah dengan tepat waktu dan dapat meningkatkan hasil produksi panen petani sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
2. Selama ini, sebelum di bangun irigasi dan talud  tersebut, air yang mengalir sering meluap dan " merembes" ke jalan  sehingga sering di keluhkan oleh para pengguna jalan karena jalan menjadi becek dan cepat rusak

Diakhir pembicaraannya Purwito mengimbau dan berpesan agar infrastruktur yang telah dibangun semua warga dapar menjaganya dengan baik, mengingat penting dan manfaatnya sangat dibutuhkan warga bahkan ini yang diimpikan warga.
“Patut disyukuri bersama kini infrastruktur yang diimpikan terwujud, mari kita jaga bersama-sama agar semua infrastruktur di desa karangrejo yang di bangun dengan anggaran negara ini tidak cepat rusak” pungkasnya(zm)