Kopi Selo Gedong produksi Ibu Purwati
AENEWS9.COM, MADIUN- Siang hari yang diselimuti mendung mengiringi perjalanan kami di daerah lereng gunung Wilis kecamatan Kare kabupaten Madiun,Kondisi jalan yang naik turun khas daerah pegunungan tak jadi penghalang. Pun demikian dengan cuaca dingin disertai Sepoi angin yang siang itu seolah tak pernah berhenti berhembus.
Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Matahari masih bersembunyi di balik mendung. Tidak ada kesulitan berarti dalam menemukan tempat yang kami tuju. Petunjuk lokasi yang kami dapatkan dari warga sekitar menjadi berguna. Bahkan kami pun dipandu hingga tujuan.
Nama tempat yang kami tuju itu adalah sebuah tempat yang memproduksi kopi bubuk rumahan jenis robusta milik Ibu Purwati, tepatnya di dusun Butuh RT01/RW 01 Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Bubuk Kopi Selo Gedong yang siap dipasarkanSesampainya di depan tempat produksi, kami sempat heran. Pasalnya, tidak seperti tempat pengolahan kopi pada umumnya. Dari luar, terlihat seperti rumah tinggal. Dan memang, bangunan itu adalah tempat tinggal yang oleh sang empunya dijadikan tempat untuk menjual kopi dan semua keperluannya.
Pintu dibuka. Kedatangan kami disambut seorang pria dengan senyum dan keramahan khas warga desa.Kami di persilahkan masuk kedalam dapur.Usut punya usut, pria yang mempersilahkan kami masuk adalah suami dari ibu Purwati,pak Heri namanya . kami masuk ke dapur yang luas yang juga di fungsikan sebagai tempat penggorengan kopi dan pengemasanya.
Di dalam dapur tersebut ada meja dan kursi dan tungku api dan alat penggorengan. Kami pun memilih duduk di kursi yang di dekat tembok.Udara pegunungan yang sejuk sepoi-sopoi menyeruak dari jendela menusuk tubuh.
Purwati saat menggoreng kopi di oven
Tak lama kemudian, datangnya suguhan kopi robusta, yang disuguhkan langsung oleh pemiliknya, Ibu Purwati dengan ramah mempersilahkan kami untuk mencicipi kopi produksinya yang masih fresh itu.
Purwati duduk di meja sebelah kami, Ia memperkenalkan diri.
“Saya memulai bisnis kopi ini tahun 2017 awalnya tidak sengaja,” katanya mengawali percakapan.
Pengetahuan tentang bisnis kopi yang masih minim dan modal yang cekak, baginya, bukan soal. Ia bersikukuh untuk bisnis ‘jualan kopi’ bubuk kemasan.
Purwati menuturkan dalam merintis usaha kopi bubuk yang ia namai "Kopi Selo Gedong" membutuhkan usaha yang sabar. Pasalnya meskipun ia merupakan petani kopi, bukan berarti hal yang mudah untuk Purwati memulai usahanya.
Ternyata, menjual produk kopi bubuk tidak semudah membalikkan telapak tangan, membuat persaingan semakin ketat yang memunculkan opsi tetap bertahan atau menyerah.
Namun, ia berpikir toh kopi yang ia hasilkan adalah hasil kebun sendiri jika dijual ke tengkulak harganya sudah dipatok atau ditentukan oleh tengkulak itu sendiri. Oleh karena itu, ia berinisiatif untuk mengolah sendiri hasil panennya menjadi pundi-pundi rupiah yang menjanjikan.Selain itu dirinya juga ingin mempopulerkan kopi robusta asli desa Bodag.
Mulai lah pada 2017, kopi yang ia miliki secara pribadi, kopi yang ia tanam panen, Purwati melanjutkan untuk mengolah sendiri hasil panennya, dengan cara yang tradisional, dirinyadibantu dengan sang suami menggoreng kopi diatas kreweng( wajan tanah liat,bahasa Jawa).
Dengan serius Purwati menyangrai kopinya tanpa bantuan alat oven, dengan tujuan ingin menjaga kualitas dan citarasa serta membuat harga jual tinggi. Tetap saja akhirnya ia menggunakan oven untuk mempercepat produksinya.
Lanjut Purwati bercerita, ia pertama kali menjual produk kopi bubuknya dengan menawarkan ke tetangga-tetangga.
Ternyata kopi hasil olahannya digemari warga sekitar, dari situlah dirinya termotivasi untuk mengembangkan terus usahanya dengan mengemas secara packing dan hasil produksinya ia titipkan di warung dan toko- toko di wilayah dungus dan kare. Selain itu kopi Selo Gedong Produksi Ibu Purwati ini juga diapresiasi sebagai oleh- oleh khas Bodag jika ada pejabat yang berkunjung di Desa Bodag.
Biji kopi Robusta hasil kebun PurwatiLanjut Purwati dalam produksi nya,dirinya dibantu suami, untuk 1 X oven /hari dengan 4kg kopi menghasilkan bubuk kopi yang dikemas mendapatkan 21/22 pack.Dan isi per pack dengan berat 160gr dengan harga jual Rp 10 ribu. Ada beberapa varian bubuk kopi yang ia jual seperti bubuk yang halus dengan berat 160gr - Rp.10 ribu, bubuk kasar/ tumbukan-160gr -Rp12 ribu, untuk yang halus dengan berat -175gr =Rp.12 ribu dan -175gr kasar/tumbukan Rp.14 ribu.
Selain memproduksi kopi bubuk rumahan,Purwati juga membuat aneka olaha kripik dari bothe,singkong dengan varian berbagai rasa.
Tapi disisi lain, diakui memang pemasarannya belum mencapai sesuai harapannya bahkan dirinya juga menggunakan media sosial dalam mempromosikan kopi olahanya. Ia juga berharap dengan situasi seperti ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membimbing dan membantu UMKM seperti dirinya, supaya bisa mengembangkan usaha secara optimal untuk ke depannya.
Sebagai penutup jika anda berkunjung ke wisata Selo Gedong, Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun tak afdol rasanya jika tidak membawa oleh- oleh Kopi Bubuk khas Selo Gedong produksi Ibu Purwati dengan nomor kontak pemesanan (085704290068)
Reporter ; Nung Namakumalam