AENEWS9.COM, Madiun- Nasiatul aisyah, ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Masjid RT22 RW5, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan. Kartoharjo, Kota Madiun, sudah hampir 20 tahun menggeluti usaha tempe kripik secara rumahan.
Sebagai ibu rumah tangga dirinya berniat membantu ekonomi keluarga. Nasiatul Aisyah yang akrab disapa Bu Nana membuat usaha tempe keripik.Berkat semangat dan tekad kuat itulah usaha yang digelutinya bertahan sampai dengan saat ini.
"Keinginan saya sebenarnya sederhana, bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga," terang Ibu Nana
Dirumahnya, Bu Nana bergelut dengan produksi tempe kripik,semua proses produksi mulai dari menggunakan bahan baku kedelai yang di fregmentasi lalu di padatkan dalam satu bungkus hingga menjadi 8 lapis tempe dan untuk diproses didiamkan selama dua hari menunggu matang.Proses itu ia lakoninya seorang diri dibantu anggota keluarga.
Dirinya mengaku untuk 150-200 bungkus tempe perharinya membutuhkan kedelai sebanyak 5 -6 Kg.
"Sehari kami produksi membutuhkan sebanyak 5- 6 Kg kedelai untuk 150- 200 bungkus tempe kripik," aku Bu Nana.
Tanpa bahan pengawet keripik tempe Bu Nana yang diberi nama Atala itu mampu bertahan satu bulanan. Untuk sementara pemasaran masih tingkat lokal, seperti ditiptipkan di warung-warung dan toko seputaran tempat tinggalnya.Bahkan ada juga pelanggan yang mengambil curah untuk dikemas dan dijual sendiri.
Dan untuk harga, Bu Nana membanderol tempe kripik roduksinya Rp.5000/pcs dengan isi 10 biji.
Disisi lain Bu Nana juga menawarkan tempe kripik melalui jejaring whatsapp, belum berani jual online, takut banyak permintaan karena kapasitas peralatan yang masih terbatas menjadi alasan dirinya belum bisa memproduksi dalam jumlah yang besar.
“Kedepannya saya berharap usaha ini akan semakin berkembang, oleh karena itu saya berharap bantuan peralatan dari instansi yang berwenang yang setidaknya mendukung tercapainya harapan tersebut ”pungkasnya (Nung)