AENEWS9 COM| Kabupaten Madiun- Geliat para pecinta bonsai kini mulai merekah di Kabupaten Madiun. Seperti yang diketahui, tempat khusus budidaya bonsai sudah direncakan di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun bersamaan dengan dibukanya jalur pendakian Gunung Wilis.
Semangat budidaya bonsai nampak dalam kelompok budidaya bonsai yang ada di Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Puluhan bonsai tertata rapi dalam lokasi yang berukuran 25x10 meter.
Terciptanya tempat tersebut tidak lain karena tangan dingin Bupati Madiun H. Ahmad Dawami. Tercetusnya tempat tersebut diawali keinginan Bupati untuk memfasilitasi masyarakat pecinta bonsai. Dirinya menilai banyak masyarakat yang menjual bonsai dalam kondisi bakalan yang diambil langsung dari hutan. Masyarakat diharapkan menjual bonsai yang sudah jadi sehingga memiliki nilai yang tinggi dan menjaga kelestarian alam.
"Saya itu sering ngetrail lewat wilayah pegunungan wilis lihat masyarakat banyak yang menjual bonsai mentah (bakalan bonsai) dari hutan. Kalau itu terus dilakukan (dijual secara bakalan) lama-lama pasti akan habis," ujar Bupati Madiun saat tinjau tempat bonsai di Desa Brumbun. Minggu (13/2).
Kaji Mbing sapaan akrab Bupati menyampaikan apresiasi kepada para pecinta bonsai di Desa Brumbun. Kendati demikian, ia tidak ingin semangat yang ada tidak hanya sesaat namun harus konsisten untuk mengelola tempat tersebut. Bupati berjanji akan mendatangkan para ahli bonsai untuk mengajari masyarakat dengan syarat mampu mempertahankan komitmen dan semangatnya.
"Kalau kelompok bonsai ini sudah jadi dan ada semangat disitu, maka kita datangkan para ahli bonsai untuk melatih masyarakat. Semangatnya harus 45, namun bukan 45 menit," seloroh bupati bersama masyarakat sekitar.
Dirinya yakin apabila dikelola dengan baik dan benar akan memberikan dampak yang bagus. Tidak hanya terkait kelestarian alam namun juga mampu memberikan nilai ekonomi bagi para pecinta bonsai.
Sementara itu, Kepala Desa Brumbun Sukarno menambahkan jika kelompok bonsai tersebut merupakan tindak lanjut dari program Pemkab Madiun tentang Desa Wisata. Ia juga menyampaikan dengan adanya kelompok bonsai tersebut akan menghidupkan berbagai wisata yang telah ada termasuk "Kelen" atau susur sungai.
"Selain wisata yang sebelumnya bisa hidup kembali, tentu bonsai ini kita harapkan tidak hanya sebagai sebuah hobi namun juga penghasilan bagi masyarakat," tambah Sukarno.
Semarak budidaya bonsai juga dimeriahkan dalam festival bonsai bertajuk Madiun Njawidji Bonsai Festival 2022 yang digelar di lapangan Pujasera, Jiwan pada 22-27 Januari 2022 lalu yang diikuti 1.025 bonsai se wilayah Madiun Raya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Madiun hadir didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Anang Soelistijono dan disambut oleh Forkopimcam Wungu dan Kepala Desa Brumbun dan Komunitas Bonsai setempat.(*)