Tercatat ada lebih kurang 2.200 peserta yang berpartisipasi mengikuti fashion show daur ulang tersebut. Baik dari satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, hingga masyarakat umum.
Para Peserta pun mampu menghadirkan kreatifitas dalam merancang kostum berbagai karya fashion busana dari bahan-bahan yang sebelumnya dianggap sebagai sampah sehingga tercipta rancangan yang unik dan menarik seperti dari kantong kresek, daun tanaman, dan kertas bekas dan ditampilkan diatas karpet merah yang disediakan panitia.
Antusias peserta tak berkurang meskipun kegiatan berjalan hingga siang hari dan terik matahari tak mengurangi semangat para peserta.Para peserta harus berjalan melenggak - lenggok di jalan raya sepanjang 2 kilometer yang menjadi catwalk di mulai dari depan halaman Pendopo Ronggo Djoemeno hingga sepanjang jalan MT. Haryono Caruban.
"Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini bermaksud untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesadaran kita bersama tentang lingkungan, melalui fashion show yang ditampilkan tersebut menyadarkan kita daur ulang mampu disulap dengan karya yang menarik dan bernilai ekonomi, " ucap penjabat (Pj.) Bupati Madiun Ir. Tontro Pahlawanto.
Salah satu peserta dari Tps3R Desa Kajang |
Kegiatan fashion show tersebut turut didaftarkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peserta fashion show daur ulang terbanyak. Rencananya penghargaan tersebut akan diberikan pada puncak kegiatan pada malam ini.
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebelum berangkat juga dilakukan sesi foto di photobooth yang disediakan. Hasil karya masing-masing peserta nantinya akan dimasukkan ke dalam e-katalog untuk dibantu pemasarannya. Harapannya, hasil karya yang dibuat tidak hanya digunakan dalam peragaan fashion show tetapi bisa dijual.
Lomba fashion show dengan tema kostum dari sampah bekas dan sampah daur ulang ini tidak hanya menciptakan keindahan dari limbah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan kerja keras, kreativitas, dan semangat peduli lingkungan, para peserta berhasil membuktikan bahwa sampah bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang baru dan bernilai.( Nung)