KLIK AENEWS.COM, Jakarta, Sebanyak 820 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi yang menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 %. Aksi ini berlangsung di sekitar istana Negara, Jakarta Pusat, dengan pengamanan terpusat di titik-titik strategis seperti bundaran Patung Kuda Monas hingga Jalan Medan Merdeka Barat, kamis, 19 Desember 2024.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan bahwa pengamanan dilakukan untuk menjaga ketertiban umum sekaligus mencegah massa memasuki kawasan Istana Negara. "Kami mengedepankan pendekatan humanis, persuasif, dan mengutamakan negosiasi. Tidak ada personel yang membawa senjata," kata Susatyo.
Personel gabungan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta, serta instansi terkait lainnya. Mereka juga telah diinstruksikan untuk memastikan kelancaran lalu lintas dengan rekayasa bersifat situasional di sekitar lokasi aksi.
Aksi ini mendapatkan perhatian luas karena melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, hingga komunitas penggemar K-pop. Tagar seperti #TolakPPN12% dan #PajakMencekik ramai digunakan di media sosial untuk menyerukan partisipasi massa. Salah satu akun yang mempromosikan aksi, @humaniesproject, menuliskan, "K-popers Indonesia, mari bersatu melawan pajak yang memberatkan kita semua."
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan bahwa kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Airlangga memastikan beberapa barang kebutuhan pokok dan strategis tetap mendapat fasilitas pembebasan PPN.
Namun, kebijakan ini tetap menuai kontroversi. Para demonstran menilai kenaikan pajak akan semakin menekan daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar lokasi aksi terpantau kondusif. Polisi terus mengimbau massa untuk menyampaikan aspirasi dengan damai dan menghormati pengguna jalan lain. "Kami harap aksi ini berjalan tertib. Jangan ada yang anarkis atau merusak fasilitas umum," tutup Susatyo. **